Rabu, 03 Februari 2016

Cerita Hantu Rumah Tusuk Sate

Kali ini ane pindah lagi, tapi masih di wilayah Indonesia bagian tengah, ane tinggal si salah satu kota di Pulau Sumbawa. Dekade 90-an kotanya sudah lebih maju dibandingkan kota sebelumnya, tapi masih sepi. Ane sekeluarga nyewa rumah kuno, dengan halaman luas plus pohon-pohon mangga yang dilihat dari kokohnya sepertinya usianya sudah tua. Ane seneng banget & betah di rumah itu, karena sejuk dan bisa dapat mangga gratisan .

Cuman ibu ane sering ngeluh, tiap mahgrib suka ada bau-bauan, ibu ane suka bilang “Ck siapa ini yang ngerokok, paling pak Sin** lagi ngerokok siong”. Rokok siong itu rokok kemenyan, dulu yang terkenal cap siong. Ibu ane pikir si tetangga sebelah lagi ngerokok di halamannya yang di dekat pohon mangga kita, soalnya kalau jendela dibuka, arah baunya datang dari pohon mangga sebelah kamar kita, jadi baunya menyengat sekali. Tapi diluar ternyata nggak ada siapa-siapa . Anehnya cuma ibu ane saja yang cium bau itu, sedangkan ane & bapak, sama sekali nggak cium bau apa-apa. Ibu ane memang nggak bisa lihat MG, tapi cukup peka untuk sekedar merasakan.

Kemudian, beberapa kali setiap bapak ane dinas ke luar daerah, dalam tidur Ibu ane selalu mimpi didatangi laki-laki, sosoknya seperti orang timor kebanyakan, pakai pakaian putih seperti kain orang yg sedang haji, dia buka pintu kamar & senyum ke Ibu ane, setelah itu Ibu ane mesti kebangun. Kalau enggak, biasanya mimpi anak bayi yang dibungkus kafan seperti pocong-an tapi berlumuran darah. Sampai-sampai ibu ane tanya sama pemilik rumah, “Umi pernah miskram (keguguran) di rumah itu?” Posisi bayinya biasanya dipojokan tempat tidur di dekat kaki ane, karena waktu itu ane nggak berani tidur sendiri, karena hawanya sedikit singup.

Cerita ini ane dapat ketika kami sudah pindah dari kota itu, karena ibu ane nggak mau ane jadi takut. Ane sendiri juga nggak bilang ke bapak & ibu kalau rumah itu bekas kuburan berdasarkan cerita teman-teman ane, entah ada hubungannya atau tidak dengan asal-usul rumah itu. Hanya saja menurut para tetangga, mereka suka takut kalau lewat rumah ane, karena banyak yang lihat kalau malam ada perempuan sedang main ayunan di pohon mangga tempat ibu ane suka cium bau menyan itu.

Kesan ane tinggal dirumah itu, biarpun posisi rumah tusuk sate yang kata orang untuk tempat lewat MG, tapi ane betah sekali tinggal disitu, dan kami sekeluarga bersyukur tidak pernah ada gangguan

0 komentar

Posting Komentar