Minggu, 03 Januari 2016

2 Hari Sebelum Kematian Kakek

Siang itu sang kakek mendapatkan dana bantuan langsung dari Pak RT semacam bantuan bagi orang yang tidak mampu gitu… dan tengah berbincang2 dengan sang nenek (istrinya).
kakek : “ngeneki aku entok duwit 200 ewu kenek tak tukokno mori..” [kayak begini aku dapat uang 200ribu bisa aku belikan kain mori (kain kafan) ]
sang nenek langsung terperanjat..
nenek : “mbah ngomong opo ngono iku..” [mbah ngomong apa itu]
sang kakek menjawab lagi..
kakek : “lha kowe ki piye to, yo di enggo kemulan toh nek pe turu..” [lha kamu bagaimana toh.. ya dibuat selimut kalau mau tidur..]

sang nenek tidak marasa curiga dengan kata2 kakek yang seperti itu, nenek menyangka kalau kakek hanya ingin membeli selimut baru..


2 hari sebelum kematian kakek, sang kakek berjalan2… berkeliling desa, kakek merasa suasananya jadi sepi, jalanan tidak begitu ramai karena tidak ada yang menyapa dia saat berjalan dipagi itu, tidak seperti biasanya semua orang hanya diam saja.. terus berjalan… hingga akhirnya sampai pada tempat tujuan.. yaitu tempat pemakaman umum.. sang kakek berjalan2 terus mengitari pemakaman.. apa yang dia lakukan?? ternyata dia tengah melihat2 mana tempat yang masih kosong untuknya.. sampe puas melihat2 sang terus berbalik untuk ke tempat anaknya.. tidak seperti biasanya.. sang ayah [red:kakek] langsung pergi untuk mencari kayu.. sang anak heran.. kenapa bapak tidak duduk2 dahulu.. tidak merisaukan itu sang anak melihat apa yang dilakukan sang bapak.. sang kakek sedang memilah2 kayu.. [kebetulan kalau di desa memang kayu banyak ya gan] sang anak tidak curiga.. tetapi berbeda dengan biasanya sang kakek langsung membuat penutup atasan kuburan..[tau kan gan, papan yang dipasang diatas mayat] sang anak terus bertanya..

Anak : “pak, sampean gawe opo.. opo enek wong mati ta pak??” [pak, bapak buat apa? apa ada yang meninggal kah pak??]
sang kakek menjawab..
Kakek : “ora onok sopo2 le.. iki kanggo omah2an’e bapak dewe” [tidak ada siapa2 nak, ini untuk rumah [red:kuburan] bapak sendiri]
sang anak kontan lemas..
Anak : “bapak ngomong opo toh..?” [bapak ngomong apa sih??]
sang kakek cuma tersenyum dengan senyum khas-nya…

sepulang dari rumah sang nenek terus menangis.. sang kakek berusaha menenangkan sang nenek, sang nenek berangsur tenang.. tetapi sang nenek kembali menangis sampe akhirnya kakek menceritakan perjalanannya pagi tadi, sang nenek kembali menangis karena merasakan sesuatu yg gak enak gan..

1 hari sebelum kepergian sang kakek.. sang kakek memberitahukan sang nenek kalau mau tidur harus mencari tempat yang kokoh atapnya, karena rumah yang mereka tempati sudah sangat rapuh.. sang kakek takut kalau nenek tertimpa reruntuhan rumah kalau suatu saat rumah itu roboh.. rumahnya emang rumah jaman dahulu gan, tahun 50an..

Pas hari terakhir sang kakek, kakek tidak mau merepotkan sang nenek.. sang kakek mengerjakan semua pekerjaannya, disaat terakhirpun sang kakek tidak merasa kelelahan.. dia tertidur di tempat tidur dengn nyaman.. sebelum pergi sang kakek meminta sang nenek memasak masakan kesukaannya… tapi naas.. sebelum masakannya matang, sang kakek telah pergi.. untuk selamanya..

TAMAT

0 komentar

Posting Komentar