Selasa, 15 Desember 2015

Ekspedisi Gunung Honje 2

setelah sampai di lahan yang cukup terbuka ane udah cukup lega.. namun ternyata apa yang terjadi selanjutnya mungkin adalah pengalaman terseram ane, jadi siapin mental agan2 dan imajinasi agan..karena ini akan jadi Epic Story khususnya buat ane..
Saat di lahan yang cukup terbuka itulah ane menghemat lampu headlamp dan ganti headlamp yang lebih kecil karena jalannya cukup keliatan sama cahaya bulan, gak tau ini keputusan yang salah atau bener.. ane pun mulai berjalan menyusuri lahan tersebut,. hawanya mulai dingin dan anehnya ane tiba2 teringat sama selendang di gubuk dan itu bikin adrenalin tambah terpompa dan jantung ane mulai berdegup kencang, hawa hangat di dalam hutan kini berubah drastis dan yang ngikutin ane pun jadi makin kerasa dan makin ter-imajinasikan sama ane..ingin sekali rasanya ane lari, namun apa daya kaki mulai pegal dan susah untuk lari.. saat sampai di ujung lahan terbuka tersebut ane harus masuk belok kiri untuk selanjutnya masuk kembali ke hutan dan kemudian beberapa sawah lagi dan akhirnya camp. saat akan ke belokan yang cukup tertutupi oleh semak yang tinggi tiba2 ane bertemu seorang kakek, kira2 berumur 80 atau lebih , memakai baju serba hitam (pakaian adat sunda) dan sedang memanggul beberapa kayu bakar.. saat berpapasan ane belum mikir yang aneh2 , namun ketika itu ada yang aneh pada diri kake tersebut,.saat memanggul kayu bakar tersebut tangan si kakek tidak memegangi tali yang mengikat kayu bakar sepeti layaknya seseorang memanggul barang, kedua tangannya hanya menjuntai ke bawah saja , badannya agak bungkuk karena beban..dan yang lebih aneh lagi wajahnya selalu menunduk ke bawah, ane pikir kakek tersebut sedang melihat2 jalan , tapi yang ane lihat bapak tersebut melihat ke bawah dengan pandangan kosong, seakan2 gak menyadari kehadiran ane.. Saat berpapasan ane melihat wajahnya cukup pucat pasi walaupun gak sepucat Hantu di film The Ring atau The Grudge,.alhasil ane gak curiga, saat papasan ane nyoba nyapa " Punten pa" , karena ane jalan cukup cepat, ane baru nyadar kalo tu bapa gak ngejawab bahkan gak menoleh ke ane, "Ya sudahlah" pikir ane.. tapi pas ane menoleh ke belakang, ternyata si kakek tidak terus lurus mengikuti jalan setapak namun belok ke arah kanan yang mana itu tuh semak belukar gak ada jalan setapak .. ane pun disana kaget dan mempercepat jalan ane,.karena udah mikir yang aneh2.. gak lama ane masuk hutan dan memang harus melewati anak sungai kecil sebesar selokan lah .. dan ketika ane menoleh, ke kiri ane.. ternyata jalan yang tadi di lewati si kake tembus ke arah sungai, dan semakin membuat hal anehh ini makin kerasa..ane pun lari tunggang langgang, dan seperti biasa jatoh bangun di sawah sampai akhirnya selamat sampai camp..

0 komentar

Posting Komentar