Selasa, 06 Oktober 2015

Ayam Apa ?

Langsung aja ya...kejadian ini dialami Tanteku n Mamaku waktu mereka masih remaja, kurang lebih 40 tahun yg lalu. Informasi sedikit, Kakekku, atau Ayah dari Mamaku adalah seorang tentara yg dikaruniai 6 org anak perempuan. Karena jaman dulu kondisi negara kita masih belum stabil, otomatis Kakekku sering sekali baru pulang setelah bertugas di daerah selama beberapa bulan. Jadi yg tinggal hanya Nenekku dan anak2nya. Pada saat itu mereka tinggal di sebuah hotel yg disebut hotel Garuda. Meskipun tinggal di hotel, sebagian besar penghuni adalah penghuni permanen dari keluarga TNI. Jangan dibayangkan juga hotelnya seperti hotel jaman sekarang...jaman dulu..bentuknya lebih mirip rumah petak yg disekat dan berjajar.

Berasal dari keluarga yg cukup kental dgn spiritual dan supranatural, sudah bukan merupakan kejadian yang aneh bila keluarga yang berisi seluruhnya wanita itu bersinggungan dengan hal2 yang diluar nalar, apalagi jaman dulu aura MG lebih kental dan lebih mudah terdeteksi.

Seperti yang aku bilang sebelumnya, kejadian ini dialami oleh Mama dan Tanteku yang masih remaja. Pada masa itu, peliharaan yang lumrah adalah ayam, dan keluarga ini memiliki 1 ekor ayam jantan dan beberapa ekor ayam betina.

Hari itu sekitar pukul 5 sore, seperti biasa Nenekku menyuruh anak2nya untuk masuk rumah sebelum maghrib, termasuk seluruh peliharaan. Karena ayam2 selalu dibiarkan berkeliaran maka sudah menjadi tugas harian Mama dan tanteku untuk menggiring mereka masuk ke dalam kandang. Setelah berkutat cukup lama, berlarian mengejar ayam2 itu..akhirnya Mama dan Tanteku berhasil memasukkan seluruh ayam kedalam kandang. Namun, keanehan mulai terjadi ketika Mama hendak mengunci pintu dapur yang terhubung ke pekarangan belakang dimana ayam2 tersebut sudah masuk kandang.

Brakkk!!! Kukuruyuukkk!!! Mamaku mendengar suara yang cukup familiar dari arah pekarangan tetangga. Meskipun yakin sudah memasukkan si ayam jantn ke dalam kandang, Mama tetap penasaran dan ingin memastikan, jadi Mama memanggil Tanteku tadi untuk melihat. Awalnya Tanteku menolak karena adzan maghrib sudah terdengar, tapi Mamaku memaksa karena takut Nenek akan marah kalo tugas mereka tidak dikerjakan sampai tuntas. Maka, berdua mereka keluar rumah untuk mencari ayam itu. Benar saja, tampak diatas tumpukan kursi tua, ayam jantan milik mereka sedang bertengger dan mengibas2kan sayapnya. Dengan segera kedua gadis itu berusaha menangkap ayam yang tiba2 punya kemampuat silat dan pandai berkelit. Dikejar, digiring, dihadang, tetap saja tidak bisa ditangkap sampai akhirnya si ayam jantan lari dan bersembunyi di bawah rak piring di samping pintu dapur. Mama yg sudah geram akhirnya mengambil sapu yg tergantung di dinding dan mulai mengayun2kan ujung ijuknya ke bawah rak itu. Tapi dari ujung ke ujung, ayam jantan itu tetap tak mau keluar, bahkan seperti tidak takut.

ANEH! Begitu pikir Mamaku, pasti ada yang tidak beres. Seketika juga Mamaku tersadar bahwa itu pasti bukan ayam. Tidak mungkin ayam. PAsti sesuatu yang lain! Jadi dengan sedikit gemetar mamaku menarik sapu dan mengajak tanteku untuk masuk saja ke dalam rumah. Daaaaan...sapunya tersangkut sesuatu..tidak bisa ditarik! Mamaku mulai panik dan berniat meninggalkan sapu itu tergeletak begitu saja dan menghadapi resiko nenekku tersandung dan semakin marah. Tante, yang masih belum sadar situasi, protes dan berusaha menarik sapu yang tersangkut karena tidak ingin dimarahi nenek. Tante kemudian meminta Mama yg lebih besar untuk mengangkat rak piring sedikit supaya sapunya bisa keluar sementara Tanteku berjongkok, bertumpu dengan tangannya, merebahkan kepalanya hampir rata dengan tanah kemudian mengintip ke bawah rak piring untuk melihat posisi ujung sapu tersangkut dimana.

BAAAAAA!!!!
Tanteku dengan tergesa lari masuk ke dalam rumah sambil menangis dan menjerit keras, meninggalkan Mamaku yg kaget dgn posisi masih mengangkat ujung rak piring sedikit. Melihat adiknya lari seperti itu, tanpa babibu Mamaku segera menjatuhkan ujung rak piring besar itu, melompati gagang sapu dan ikut berlari masuk kedalam rumah.

Sesampainya didalam, setelah ditenangkan oleh Nenekku, Tanteku bercerita kalau ayam yang ada dibawah rak piring mereka itu bukan ayam...melainkan seonggok kepala berambut gimbal, dengan mata besar berlumur darah dan gigi runcing yang sedang nyengir

0 komentar

Posting Komentar