Selasa, 06 Oktober 2015

Cerita Hantu di Sekolah Denpasar

Pada waktu itu,sekitar bulan oktober tahun 2009,saya baru saja masuk SMA,di salah 1 sekolah di Denpasar,Bali.
Saya sering mendengar cerita tentang SMA angker di Denpasar,tetapi tepat dimana SMA yang saya pilih untuk bersekolah adalah salah 1 SMA terangker menurut cerita masyarakat.
Saya dan teman-teman sering membicarakan tentang keangkeran sekolah kami,ada yang pro dan ada juga yang kontra.
Setelah lama kami membicarakannya masalah tentang keangkeran ini,kami pun bersama sepakat untuk membuktikan sendiri tentang keangkeran yang ada di sekolah kami.

Tepat seminggu sebelum kami ingin membuktikan keangkeran sekolah kami,kami yang beranggotakan sekitar 12 orang,bersama minum minuman keras di salah satu ruangan yang sudah usang,kelihatan tidak pernah di bersihkan dan di rawat,memang tidak ada yang mabuk pada saat itu tapi kami beramai ramai membuang botol minuman keras di kelas ruangan yang usang itu.

Sehari setelah kami bersama meminum minuman keras bersama,saat itu sekitar pukul 5 sore hari,saya sedang asyik bermain handphone di kelas.
Tepat di belakang saya duduk salah seorang teman saya,yang dikaruniai penglihatan ghaib semenjak dia kecil,dia juga berkata bahwa dia salah seorang cucu dari leak bali,sebut saja namanya sukampret.Saat saya sedang asyik bermain handphone tiba-tiba saja sukampret berteriak histeris,saya pun terhentak kaget karena tiba-tiba mendengar jeritan dari sukampret.Saat pertama melihat kebelakang saya kaget karena sukampret,tertawa dan teriak seperti orang gila,seorang dari teman saya berkata bahwa dia kerasukan dan menyuruh kami semua mengkatnya ke UKS sekolah.Akhirnya saya menggendong sukampret turun,anehnya saat pertama saya menggendongnya terasa sangat berat,berat sekali sampai saya hampir terjatuh mengangkatnya,saya pun meminta bantuan teman-teman kelas untuk membantu membawa sukampret ke UKS,dibutuhkan lebih dari 4 orang untuk membawa sukampret turun.
Akhirnya kami sampai di UKS sekolah,para guru dan murid-murid sekolah lain yang belum pulang pun berdatangan untuk melihat sukampret yang kerasukan.
Salah seorang guru yang juga di karunia penglihatan ghaib dari kecil datang,sebut saja namanya Bu Sukojong,Bu Sukojong menyuruh murid-murid yang lain untuk tidak mengerumuni Sukampret,akhirnya murid-murid yang lain menjauh dan Bu Sukojong pun duduk di sebelah Sukampret.
Awalnya Bu Sukojong mencubit jari telunjuk Sukampret sekuat tenaga,sampai membekas dan berdarah saya lihat.Bu Sukojong menyuruh salah satu anggota persekutuan doa di sekolah kami untuk mendoakan Sukampret.
Sukampret masih berteriak histeris,keras sekali teriakannya dan meronta-ronta seperti kuda,saya yang memegangi kakinya hampir tidak saja terkena tendangannya.
Saat doa di bacakan semua murid hening,dan tiba-tiba Sukampret tertawa sinis,seperit layaknya tawaan kuntilanak,bulu kuduk saya langsung naik saya merinding dan kaget,teman-teman saya tiba-tiba diam ada yang memeluk teman sebelahnya saking takutnya.
"Jangan ganggu saya!!Jangan ganggu tempat saya!!", demikian Sukampret berkata,saya pun kaget siapa yang ganggu dia pikir saya.Bu Sukojong pun mulai menanyakan kepada Sukampret "Siapa kamu?jawab!!", sambil terus bertanya Bu Sukojong menyuuruh murid lain untuk mencubit jari telunjuk Sukampret lebih keras.
"Jangan ganggu saya!!", terdengar lagi Sukampret berkata,Bu Sukojong hanya membacakan doa untuk Sukampret,dan akhirnya Sukampret pun diam tidak meronta seperti tadi.
"Sudah baikan belum?", tanya Bu Sukojong kepada Sukampret,Sukampret tidak menjawab apa-apa,salah seorang teman saya membantu Sukampret untuk berdiri dan teman saya yang lain memakai kan sepatunya,Bu Sukojong menyuruh Sukampret untuk meminum air,setelah itu Sukampret mencoba untuk berdiri.
Tiba-tiba sukampret jatuh ke lantai,dan akhirnya berteriak lagi.wah capek pikir saya,akhirnya Bu Sukojong membacakan doa lagi untuk Sukampret.Lagi-lagi Sukampret hanya tertawa dan berteriak keras,salah seorang teman saya menghubungi ayah dari Sukampret untuk menjemputnya pulang.
Setelah beberapa saat Sukampret tertidur dia tidak lagi berteriak histeris atau menangis ataupun tertawa,Ayahnya datang dan membawa ia pulang."Sering kejadian begini kok tapi ini kayaknya musuh dari neneknya", kata Ayah Sukampret.

Esok harinya saya datang kesekolah dan melihat Sukampret sudah duduk lagi di belakang bangku saya,awalnya saya tidak berani,tapi akhirnya saya menanyakan kejadian kemarin ke Sukampret.Sukampret menjawab dengan santai "itu penunggu di ruangan tempat kalian minum marah,dia gak mau di ganggu tempatnya di kotori", ujar Sukampret,kami yang saat itu bersama meminum minuman keras di ruangan kosong itupun kaget,kami akhirnya meminta maaf bila ada kesalahan yang kami buat.

Kejadian itu membuat kami tambah bersemangat untuk membuktikan keangkeran sekolah kami.
Kami bersama sepakat untuk membuktikannya setelah kami pulang sekolah,saat itu pukul 6 sore sekolah kami berakhir,kami mengajak serta Sukampret untuk membantu kami membuktikan keangkeran sekolah kami.
Bell sekolah pun berbunyi,kami yang beranggotakan sekitar 12 orang tidak pulang langsung kerumah,kami ingin membuktikan tentang keangkeran sekolah kami.
Adzan maghrib mulai terdengar,saat itulah kami sepakat untuk memulai penelusuran kami.Kami mulai dari lantai 1 sekolah kami,yang kata murid-murid di tunggu oleh seorang mahluk ghaib berwujud wanita,yang katanya mendiami pohon nangka di lapangan sekolah kami.
Kami bersama berjalan kesana,saat itu suasana memang mencekam,karena penerangan yang minim,dan gedung sekolah yang memang gedung kuno.
Tibalah kami di lapangan,kami bersama melihat-lihat sekitar,Sukampret tidak bersama kami karena alasan tidak mau di ganggu,dia menunggu di lapangan depan bersama salah seorang teman saya.Kami menelfon Sukampret,dia berkata saat ini tidak ada apa-apa di pohon nangka yang kami lihat.
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami ke lantai 3 yang menurut murid-murid terkenal angker,lantai 3 di huni oleh salah seorang mahluk ghaib berwujud perempuan muda,Maria sebutan untuk mahluk ghaib tersebut,menurut cerita turun temurun Maria adalah salah seorang murid dari SMA kami,ia bunuh diri di sekolah ini,karena di perkosa oleh teman-temannya.
Kami pun berjalan menaiki tangga dengan cepat,karena sangat takut,akhirnya kami tiba di lantai 3.Kami pun melihat-lihat sekitar,tidak ada apa-apa pikir kami.Saat itu kami benar-benar takut suasana benar-benar mencekam,adzan maghrib masih terdengar,hari sudah sangat gelap,penerangan yang benar-benar minim.
Karena takut kami bersama sepakat untuk turun,tiba-tiba salah seorang dari teman saya berkata bahwa dia melihat sesosok wanita memakai gaun putih panjang sampai ke lantai berjalan di gedung seberang.
Mendengar itu kami sangat takut,kami pun beramai-ramai turun,salah seorang teman saya bahkan ada yang sampai terpeleset saking takutnya.
Kami sepakat untuk menemui Sukampret di lapangan depan.Setelah kami bertemu Sukampret kami bicara soal penampakan sesosok wanita tadi,dia berkata bahwa itulah Maria yang katanya penunggu dari sekolah kami.
Ada salah seorang teman kami yang tidak percaya tentang Maria,sebut saja namanya Kasino.Kasino berkata bahwa dia tidak percaya sebelum dia melihat sendiri.
Sukampret dengan santai menyuruh Kasino berjalan ke suatu tempat,seperti anak tangga tetapi bukan tangga,Sukampret menyuruh Kasino untuk duduk sebentar disana.Kasino pun berjalan kesana dan duduk.Sekitar 5 menit kemudia Kasino berteriak dan lari kearah kami,ia sangat ketakutan,"aku liat!!aku liat!!ngeri", ujar Kasino sambil menutup matanya.
Sukampret berkata bahwa ada mahluk ghaib yang mencoba menerkam Kasino saat ia duduk di tempat tadi,dan tepat saat itu Kasino lari ketakutan.
Sukampret menyuruh kami untuk mengambil foto dari gedung tempat Maria bunuh diri,kami pun bergegas pergi ke gedung itu,salah seorang teman saya memotret gedung kuno tersebut,membidik kameranya tepat di antara pilar di lantai 3.
Dia mengambil beberapa foto,akhirnya setelah selesai mengambil foto dia kembali bersama grup kami di lapangan depan sekolah.
Setelah melihat-lihat foto tadi kami pun kaget,ada salah 1 foto yang membidik tepat di antara pilar di lantai 3,foto itu memperlihatkan sesosok wanita,tepatnya wajah dari sesosok wanita,memakai gaun putih,sedang duduk di antara pilar tersebut.
Kami pun kaget,dan takut.kami melihat lagi foto itu,kami zoom tepat di wajah sosok itu,dan terlihat jelas bahwa itu adalah wajah sesosok wanita muda.
Kami takut dan juga bangga dengan apa yang telah kami dapat tadi,takut karena fakta bahwa benar sekolah kami angker,dan kebanggan tersendiri karna kami dapat membuktikan bahwa memang benar sekolah kami angker.

1 komentar: