sekarang
aku ingin menceritakan beberapa kejadian selama perjalananku didalam
alas purwo saat itu, selain hutan lebat, binatang-binatang liar,
pepohonan-pepohonan besar, yang menjadi daya tarik bagiku tentunya
"Makhluk Lain" yang aku jumpai disini.
Terasa begitu powerful, mengawasi, meski beberapa sangat-sangat
bersahabat, tapi tidak sedikit dari mereka yang menampakkan
ketidaksukaan saat kami melewati wilayah mereka.
Dari sekian banyak "Makhluk Lain" yang aku temui disana, aku tertarik
kepada beberapa sosok-sosok yang tidak lumrah aku temui, selain meraka
terlihat seperti "pemimpin" diantara yang lainnya.
"Pemimpin-pemimpin" inilah yang akan aku ceritakan kali ini, karena mereka memiliki daya tarik yang luar biasa bagi ku.
Spoiler for 1. The Fairy:
Entah apakah tepat aku menyebutnya dengan sebutan "Fairy", tapi begitulah yang terlihat oleh ku, rambutnya yang panjang, kulitnya yang putih kekuningan dan halus, wajah yang cantik, dan sepasang sayap yang ada di belakang punggungnya menambah cantik penampilan sosok yang satu ini, dia terlihat sekelebat disebuah pepohonan yang berada sedikit kedalam dari jalur setapak yang kami lewati.
Meski tidak bertemu begitu lama dengannya, aku dapat merasakan ketenangan sesaat ketika sosok ini melintas, rasa tenang dan nyaman itu berhasil menambah tenaga yang benar-benar terkuras saat menerabas mendan dihutan yang satu ini.
Spoiler for 2. Grandma's Flying Head:
Yup, seperti yang kamu perkirakan, sosok ini benar-benar mengerikan. Awalnya, aku mengira bahwa sosok ini sama dengan sosok sebelumnya, wanita cantik yang melintas ditengah-tengah hutan. Tapi ternyata dugaanku salah, langkah demi langkah matanya mengawasi setiap gerakan kami. Mengikuti kami sepanjang perjalanan dari goa istana ke goa berikutnya (Goa Padepokan).
Sesosok makhluk yang benar-benar memikat perhatian, berwujud nenek tua, dengan rambut yang acak-acakan, terbang kesana kesini , dan yang membedakan adalah, sosok itu hanya kepala saja, yaa, sosok itu hanya kepala saja, tanpa badan.
Terbang kesana kemari diantara pepohonan mengawasi setiap gerak-gerik kami. Karena perwujudannya yang cukup menyeramkan , aku tidak terlalu tertarik untuk memperhatikan, apalagi berkomunikasi dengannya. Hingga aku sendiri tidak sadar, kapan sosok ini menghilang. Menghilang diantara pepohonan yang begitu rapat menutupi pandangan dihutan purwo ini.
Spoiler for 3. Half Ox :
Hmmmm, foto ini hanya sebagai perlambangan, namun perwujudan yang terlihat oleh ku tidak seperti ini, dan badannya adalah lembu, itu kenapa kusebut Half Ox, bingung juga aku harus menyebutnya bagaimana, tapi sosok ini adalah sosok yang benar-benar membuatku kagum. Sosok laki-laki setengah lembu, dengan tanduk yang besar, otot yang kekar, warna kulit kemerahan, dan tentunya sebuah Gada besar yang ia pegang ditangan kanannya dan di letakkan dipundaknya.
Lelaki itu memiliki raut wajah yang tegas, meski ia tidak terlihat tidak terlalu terusik dengan kedatangan kami, tapi caranya melihat setiap gerak-gerik kami, menandakan bahwa sosok itu juga tidak bersahabat, dan siap bertindak apabila ia merasa terusik. Tingginya yang kuperkirakan lebih dari 2 meter menambah sangar tampang sosok yang satu ini. Dia hanya mengamati kami dari kejauhan, tanpa melepaskan sekalipun pandangannya dari kami. Meskipun dia terlihat seperti itu, aku mencoba untuk tersenyum dan mengatakan maksud dan tujuan kami yang hanya ingin melintas dan mengunjungi goa-goa yang ada disana tanpa maksud dan tujuan lainnya. Dapat kurasakan getaran energy yang datang darinya sangat kuat. Ia memiliki power yang luar biasa dibandingkan makhluk-makhluk yang ada disekitarnya.
Setelah melihat sosok laki-laki itu, kami sampai disebuah goa yang disebut Goa Padepokan, kelelahan yang mendera, membuat aku tidak sempat mengambil foto goa ini, dan kami hanya melakukan meditasi sebelum melanjutkan perjalanan ke goa lainnya
Peristirahatan yang singkat dan meditasi yang hanya sebentar, membuat aku tidak terlalu konsentrasi, terlebih karena kondisi fisik yang semakin lelah, namun goa ini memberi kesan yang nyaman, karena posisi yang berada diatas membuat aku dapat melihat hutan lebih jauh.
Setelah selesai, kami melanjutkan perjalanan menuju goa mayangkoro. Menurut sesepuh yang ikut dalam rombongan kami, mayangkoro itu adalah sebutan lain untuk Hanoman. Bagiku cukup masuk diakal, karena banyaknya monyet berubulu abu yang aku lihat berkeliaran disekitar goa tersebut. Diantara kelelahan yang dirasakan oleh team, kami menggunakan sisa-sisa tenanga untuk memanjat ke goa yang terletak ditebing ini.
Expedisiku yang pertama kali ke alas purwo ini, memberi kesan yang sangat-sangat tidak terlupakan, selain pengetahuan tentang bagimana alas purwo dari sisi alamnya, begitu juga dengan wisata supranatural, spiritual, dan budaya yang aku dapatkan. Semuanya memberi kesan tersendiri setelah aku keluar dari hutan ini..
Sekian
0 komentar
Posting Komentar