Senin, 05 Oktober 2015

Cerita Setan Penunggu Sekolah

Waktu: unknown
Korban: unknown (pake nama samaran aja ya)
tempat: entah jawa timur ato tengah


Aku orangnya sangat suka dengan misteri, apalagi tentang hantu. Kemarin aku mendengar cerita dari temanku bahwa di daerah sebelah ada bangunan bekas sekolahan SMAN 3 yang menyimpan 3 misteri. pertama, yaitu suara bangku yang bergerak tiap tengah malam. Kedua, tentang anak kecil yang menangis di kamar mandi. Ketiga, tentang anak perempuan yang duduk sendirian di larut malam.

aku mengajak 4 orang temanku, Rendy, Ogi, Dea, dan Risda, tetapi hanya 1 yang bisa ikut. Yup, Ogi adalah sahabatku, walaupun dia penakut tetapi dia mau menemaniku melihat bangunan tua yang dulunya adalah sekolahan. Malamnya, aku berangkat ke sana dengan berbekal senter dan kamera. Bulu kuduk merinding sesaat setelah mencapai gerbang sekolahan. Hhhmm... malam keberuntunganku, gerbangnya tidak digembok!.

Baru saja sampai di lantai dua, aku langsung mendengar suara. Yup! suara bengku kayu yang diseret. Aku mencari ke arah sumber suara. Bisa ditebak, Si Ogi ogah-ogahan dan malah mau pulang. "Tanggung Gi! liat dulu sebentar". Suaranya berasal dari arah kelas IPA 4. Aku melihat......Aku melihatnya!. Satu unit bangku kayu yang bergerak sendiri tanpa ada orang ato angin di sekitarnya. Aku dan Ogi langsung lari ke arah tangga yang ada tepat di sebelah kelas itu. Tiba-tiba terdengar suara tangisan. Aku langsung tersadar bahwa di bawah tangga ini ada sebuah kamar mandi kecil saat aku telah sampai di bawah.

Dengan mengumpulkan keberanian, aku mulai membuka pintu kamar mandi tersebut. Badanku begidik setelah aku melihat sesosok anak perempuan yang jongkok membelakangiku dengan baju berlumuran darah. Aku lari terbirit-birit tanpa memperdulikan kameraku yang jatuh di depan kamar mandi tersebut. Aku lari terus tanpa menoleh kebelakang tetapi tetap memastikan bahwa Ogi ada bersamaku. Sesaat sebelum aku sampai di dekat gerbang, entah kenapa aku merasakan hawa yang berat, badanku pun panas dingin. Perasaannya sangat beda dengan yang tadi.

Kepalaku pun terasa sangat ingin menoleh ke arah jendela kelas yang berada tepat di samping ku. Aku tersadar bahwa ini adalah tanda-tanda adanya makhluk astral. Kepalaku tak bisa dikontrol dan akhirnya menoleh ke arah jendela kelas tersebut. A..... ada........ ada..... sosok perempuan memakai baju seragam. Persis seperti yang diceritakan. Tapi....tapi yang ini lebih menyeramkan, matanya merah menyala, mulutnya menyeringai sinis, rambutnya acak-acakan dan kepalanya bergoyang ke kanan dan kiri seperti mau putus. Kepalaku berat, mataku mulai kabur dan akupun tidak ingat apa yang terjadi setelah itu. aku pingsan.

Paginya, Ibuku bilang bahwa Ogi, Rendy, dan Dea mengantarku dengan becak. Loh...jangan-jangan.....

Yup benar saja, aku dikerjain. Ternyata semua itu bohongan. "Lu harus liat saat lu pingsan deh, lucu" kata Rendy. "Saat lu teriak ngeliat gua juga lucu hahaha" tambah Dea. Lalu aku berkata "Harusnya kalian berterimakasih pada Risda yang udah bikin ane pingsan, huh....sialan. Make Upnya ngeri banget dah"

"Hah...!!!!!! Risda??!!!" teriak mereka bertiga.
"Loh ada apa" jawabku bingung.
"Lu nggak inget kalo Risda nggak bisa ikut kamu karena malem kemaren dia berangkat kebandung?" Kata Rendy.
"Loh berarti yang kemarin itu......" tambahku.

"Hoy! apaan sih ribut ribut? Cerita tentang sekolah itu ya?" Novi bertanya dengan lantang.
"iya" jawab kami serentak.
"Bangunannya terletak di deket rumah aku loh, tapi udah dijadiin pasar. Baru selesai 2 bulan lalu kayaknya" Novi menjelaskan.

"Nah loh...... kemaren yang kita kunjungin sih apa?!!!!!" Kami semua langsung pucat pasi

0 komentar

Posting Komentar