Senin, 05 Oktober 2015

Cerita Hantu Wanita Berkebaya

Selepas ane resign jadi supervisor di kedai nasi goreng tempo hari, gak lama kemudian ane kembali bekerja, kali ini di sebuah perusahaan kontraktor perumahan di Bandung. Kebetulan sedang ada proyek pembangunan perumahan di daerah Bandung Timur, dan ane pun di daulat untuk bertugas di sana, sebuah daerah yang belum terlalu padat dan berada di sekitar jalanan yang sekedar dilalui oleh warga tanpa adanya aktifitas umum karena belum ada fasilitas umum seperti pertokoan dan sejenisnya. Disini haya terdapat 2 wilayah perumahan baru yang saling bersebrangan salah satunya perumahan yang dikerjakan oleh perusahaan tempat ane bekerja.

Sedikit deskripsi mengenai perumahan type cluster ini, luasnya tidak terlalu besar karena hanya diperuntukan untuk 19 unit type 36 dan 65. Dulunya tanah ini merupakan tanah pesawahan, juga diujungnya terdapat kebun bambu dan juga deretan pohon-pohon kelapa yg berbatasan langsung dengan sungai di sebelah kanannya. Sedangkan di sebelah kirinya berbatasan dengan sebuah rumah warga di bagian depan dan gudang rongsok di bagian belakang. Lokasinya memang tenang di siang hari dan berangin cukup kencang.

Saat ini pengerjaan baru sampai pada pembangunan sebuah rumah contoh type 36 di kavling depan. Saat awal ane dateng kesini, ane liat tempatnya biasa aja, gak ada yg serius. Tp ane maklumin aja kalo disekitarnya ada beberapa "penghuni" mengingat. Disebelah kiri lokasi ada sebuah jembatan yg dilalui oleh sungai dibawahnya dan juga terdapat sebuah irigasi dan wc umum, dipinggiran sungai tersebut terdapat berbagai pohon dan tumbuhan2 liar.

Ane sebenernya udah gak terlalu fokus sama hal2 gaib, tp kadang mereka suka bikin gemes, bawaan nya ngegodain ane terus, dasar memang makhluk jahil. Ane suka cuekin berbagai kejadian kecil yang terjadi, ane ditempatkan di sebuah kantor pemasaran yang sederhana karena belum dilakukan pembangunan secara maksimal berhubung pembangunan yg baru saja dimulai. Kejadian2 ganjil tersebut seperti ada yang mainin pintu toilet, mainin pintu masuk, tiba2 keran air nyala sendiri, padahal untuk menyalakan air harus menyalakan dulu sikring air dulu. Ane udah tutup mata dan telinga aja soal itu, ga pernah ane tanggepin. Sampe suatu saat ane kebagian tugas sendiri di kantor, partner ane lagi off day, bos2 ane jg kan stay di kantor pusat di tengah kota. Kebetulan tidak melakukan inspeksi pada hari itu. Ane jaga dr jam 9 pagi sampai menjelang magrib, hanya ada seotang satpam di pos jaga di luar sana. Pas ane lagi santai sambil nonton tv ane iseng2 seduh kopi item, ane kocek itu gelas berisi kopi pakai sendok, setelah selesai ane taruh itu sendok di sebelah gelas di tengah2 meja. Karena kopinya masih panas ane berencana buat mendiamkan kopi tersebut sebentar sampai tidak terlalu panas. Lanjutlah ane nonton tv.

Gak lama dari itu tiba2 terdengar suara ketukan di pintu depan yang tebuka, ane udah kaget aja. Ane udh merasa itu bukan hal biasa, ane langsung jawab "Gak usah ketuk2, ga usah ganggu! Sana balik ke tempat!" ane agak kesal gan, ane memang suka agak emosi kalo digodain makhluk gaib, karena menurut ane mereka sebenarnya gak ada hak mempermainkan kehidupan manusia, mengingat kedudukan kita sebagai manusia yg lebih tinggi dr pada mereka, apalagi kondisinya kita jg tidak mengganggu keberadaan mereka.

"Punten..."
Terdengar suara seorang wanita di depan pintu yg terbuka, pas ane check di depan pintu, ane melihat jauh di depan gerbang masuk disebelah pos satpam ada seorang wanita berkebaya hijau bermotif bunga kuning kecoklatan sedang berdiri membelakangi ane, dia menghadap ke jalan raya. Ane langsung kembali ke dalam kantor dan duduk. Ane udah menyimpulkan itu makhluk penghuni sungai yg letaknya di belakang kantor, soalnya beberapa kali ane lihat di belakang kantor, dengan posisi yg selalu membelakangi. Trus saat ane kembali ke tempat dusik di depan tv tiba2 sendok yg ada ditengah meja ngegeser jatuh sendiri ke lantai. Sontak ane ngomong agak keras, "Duh bagus yah.. ANGIN nya kenceng banget, sampe sendok yang beratnya satu ton aja bisa kebawa!"
Sekalian aja ane gak anggep itu makhluk jahil, biar dia sakit hati sekalian gak ane anggep. Abisnya gak saling menghormati banget gan, gak diganggu malah ngeganggu

0 komentar

Posting Komentar