Kamis, 24 September 2015

Mbak Kok Ngikutin Saya

untuk kali ini saya bercerita tentang kejadian saat saya diajak oleh seorang kawan untuk mengunjungi temannya disalah satu PTN di daerah purwokerto.

awal cerita.
kami berdua, saya dan teman saya (sebut saja bejo) berangkat ke purwokerto. menggunakan bis, berangkat setelah isya dari daerah cibitung.
layaknya seorang pria yang bibirnya selalu merasakan keasaman , setelah hampir sejam diperjalanan, kami pindah dari bangku penumpang ke belakang, ke tempat smoking area. ga ada yang spesial disini, nyalain rokok dan kami pun berdua ngobrol panjang lebar layaknya sepasangan kekasih.

sampai akhirnya perbincangan selesai dan teman saya (bejo) memilih pindah ke bangku penumpang lagi, sedangkan saya masih berada di smoking area yang dipisahkan oleh sekat pintu dengan ruang bangku penumpang didepan dan dibayangi oleh pertanyaan hebat,
mengapa dengan ketampanan diri saya tapi tidak ada wanita cantik yang merasakan hawa ketampanan diri ini. (ini bercanda)
waktu berlalu, batang demi batang rokok pun terisap, dan setelah beberapa saat saya didera kantuk yg cukup berat, dan saya pun tertidur di ruang smoking area di dalam bis tersebut.

setelah beberapa lama pulas tertidur, sayapun dibangunkan oleh sang kenet.
begini perbincangannya.

kenet : tong tong bangun, lo mau turun dimana ?? udah sepi nih.
saya : hah heh hoh (baru terbangun, sedikit bingung, efek belum pada ngumpul nyawanya, emang sengaja dilepas klo tidur biar cepet gede)
kenet : iye, lo mau turun dimana tong ??
saya : ehm, purwokerto bang, bentar lagi yak ?? (polos, entah polos entah dongo)
kenet : lah, udah lewat tong, ini udah kota .... (saya lupa) setelah purwokerto.
saya : wow !! (kaget, bercampur galau)

diantara rasa kaget, cemas, bercampur galau serta bawaan mau lanjut tidur lagi, lalu dengan nada yang sangat merdu sang kenet pun bertitah.
"tenang tong, lo gua turunin di pos polisi didepan"

seketika itupun perasaan hati saya tambah cemas plus makin kacau

tapi bukan itu pointnya yang ngebuat hati saya lebih cemas.
melainkan, kemana nih si bejo, gila amat. gua ga dibangunin main pergi aja doski.

yup sampai akhirnya saya diturunkan di pos polisi di daerah antah berantah dan jam menunjukan pukul antara jam setengah 3 sampai setengah 4 pagi, agak lupa saya.
tapi memang kondisi alam saat itu masih sangat gelap, sedangkan cahaya lampu lampu pinggir jalan yang saling berjauhan jaraknya tertutupi oleh kabut pagi yg cukup tebal terlihat sangat redup sekali.

turun dari bis berbekal hanya sebuah helm, ya helm. karna memang niatnya ke purwokerto sekalian ambil motor bejo untuk dibawa lagi ke bekasi.
saya langsung menghampiri pos polisi kecil yang ada dipinggir jalan itu dimana tidak ada lagi bangunan disamping kiri kanan pos tersebut selain pos itu. saya masuk kedalam mencari pak pol yang sekiranya bisa membantu saya.


saya : pagi pak !!
pak pol : pagi de, pagi sekali
saya :
saya : jadi begini pak, saya saat ini sedang tersesat dan butuh bantuan bapak.
pak pol : oh begitu ya de, apa yang bisa saya bantu ??
saya : saya minjem casan hp dong pak.

ya cas beserta peralatan lain pun didalam tas menghilang dari bis. yg tersisa hanya helm.

terus cerita seremnya mana nih ??
sabar gan.
saya juga bingung sendiri, kenapa cerita seramnya belum muncul juga

setelah hp di cas beberapa lama dan hidup kembali, secepat kilat juga saya langsung menghubungi bejo.
dan diputuskan akhirnya saya harus balik ke purwokerto saat itu juga dengan kendaraan seadanya, agar saya bisa dijemput si bejo di tempat pemberhentian di purwokerto sana (asli ini gua kek orang bener bolak balik).

sesampainya disana dengan naik tiger (sebutan orang tambun buat mobil tiga perempat).
saya bertemu dengan bejo dan si bejo bercerita saat di bis dan sesampainya di pemberhentian di purwokerto, dia mencari saya didalam bis tetapi tidak melihat saya.
bahkan sampai dia bolak balik dari bangku penumpang ke smoking area berkali kali tp tetap dia tidak menemukan saya.
dan menurut dia berkali kali dia lihat dismoking area tidak ada siapa siapa alias kosong. sampai akhirnya dia memutuskan untuk turun dengan keheranan juga.
dan setelah mendengar penjelasan dari bejo yang menurut saya kurang masuk akal, kami pun dibawa oleh temannya bejo saat itu yg sudah menemani kami (sebut budi) untuk segera ke tempat dimana si budi ngekost untuk istirahat agar siap untuk di ajak berkeliling oleh budi di kota tersebut.

0 komentar

Posting Komentar